Kamis, 02 Februari 2012

Real Steel


Kemaren aku mendengar salah seorang teman satu kost (Adi) bercerita mengenai film yang baru saja didapatnya dari warnet ke teman kostku yang lain (Ichal). Karena penasaran dengan ceritanya, aku meminta file film tersebut. Film itu berjudul real steel.
Real steel bercerita mengenai seorang bekas petinju (Charli) di tahun 2000an. Pernah hampir berhasil mengalahkan juara tinju dunia dan semenjak itu mulai mengalami putus asa untuk bertinju. Dan pada saat itu di tahun 2020, olahraga tinju sudah tidak dimainkan lagi oleh manusia, tetapi diganti dengan tinju robot, masih dalam peraturan dan teknis yang sama dengan tinju manusia. Dan Charli juga memiliki robot tersebut dengan obsesi ingin menjuarai liga dunia dengan robot tersebut. Liga dunia adalah kejuaran tertinggi dalam tinju robot waktu itu.
Ditahun itu charli bertemu dengan anaknya untuk pertama kali dalam beberapa waktu yang lama, dengan proses pendekatan yang aneh, kedua bapak anak tersebut menemukan robot bekas di tempat pembuangan barang bekas.
Si anak (Max) merawat robot tersebut dan mengikutsertakannya dalam lomba tinju, perlahan dan pasti si robot yang diberi nama Atom akhirnya perlahan terkenal ke seluruh dunia karena selalu tampil bagus disetiap pertandingan. Jadilah robot tersebut ikut pertandingan liga dunia. Waktu itu juara liga dunia adalah Zeus, yaitu robot canggih dengan perangkat terbaru, besar dan kuat.
Atom memiiki kesempatan bertanding dengan Zeus, karena sebelumnya Atom berhasil mengalahkan robot canggih lainnya. Di waktu yang telah ditentukan, pertandingan pun bermulai. Dan akhirnya Atom pun dengan diluar dugaan dapat mengimbangi penampilan Zeus, meskipun didalam perhitungan angka dari wasit Zeus menang, tetapi rakyat (masyarakat) lebih mengidolakan Atom, yang digelari “juara rakyat”  karena robot kuno (lama) mampu mengimbangi kekuatan robot canggih.
Ya itulah sedikit deskripsi film tersebut,mungkin tidak jauh berbeda dengan film-film heroik lainnya, yang bermakna zero to hero. Durasi film cukup lama, dengan alur yang datar dan mudah dipahami. Kekurangan menurut saya, tidak ada kronologis atau pengenalan mengenai pengendalian robot tersebut, ada robot yang dikendalikan dengan remote control, ada juga beberapa robot dikendalikan dengan suara tetapi ketika si pengendali berkata dengan orang lain si robot tidak mengikuti seolah dia paham bukan berbicara dengan dia, jadi kurang cocok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar